Selasa, 18 September 2012

DI BALIK PENEMUAN PENISILIN

Sudah banyak sekali tulisan-tulisan baik di blog maupun media lain yang menyatakan bahawa penemu Penisilin ( sejenis antibiotik ) adalah Alexander Fleming. Tetapi baru sedikit yang menuliskan bagaimana sebenarnya kisah Fleming dari awal sampai bisa menemukan Penisilin.


 Nah, kali ini akan saya tuliskan kisah awal ditemukannya Penisilin oleh Alexander Fleming. Kisah ini saya dapat ketika dosen Mikrobiologi saya bercerita tentang sejarah mikrobiologi. Dari beberapa cerita yang dituturkan oleh Beliau, kisah Alexander Flaming dan kisah The Lady of The Lamp yang mencuri perhatian saya sehingga saya punya niatan untuk menuliskan cerita tersebut di blog dengan harapan kisah ini dapat menginspirasi pembaca sekalian. Tapi kali ini saya cerita tentang Fleming dulu, nanti kisah The Lady of The Lamp akan saya tulis pada postingan berikutnya.


Kisah bermula ketika seorang petani miskin dari Skotlandia mendengar tangis seorang anak kecil. Petani tersebut mencari asal suara tangisan itu dan akhirnya menemukan anak kecil yang terperosok dalam lumpur. Tanpa basa-basi lagi si petani segera menolong anak itu, membawanya ke rumah, lalu membersihkannya. Pada keesokan harinya, ayah dari anak yabg ditolongnya kemarin datang ke rumah si petani. Ternyata ayah si anak tadi adalah seorang bangsawan kaya dari Inggris. Sang bangsawan kemudian menawari si petani berbagai macam hadiah yang sangat banyak, tetapi si petani menolak. setelah perdebatan yang cukup lama, tiba-tiba datanglah anak si petani yang berumur sepantaran dengan anak bangsawan itu. Kemudian bangsawan itu meminta izin untuk membawa anak si petani ke Inggris dan akan disekolahkan bersama anaknya. Petani tadi akhirnya mengizinkan anaknya untuk dibawa ke Inggris. Di Inggris anak petani tersebut kemudian disekolahkan di Universitas St. Mary’s Hospital Medical School di London. Dan ternyata si anak petani miskin ini sangat pandai tetapi dia juga sangat ceroboh. Laboratoriumnya sangat berantakan. Kemudian pada suatu hari si anak yang kini sudah dewasa ini teringat dengan bakteri yang dia tumbuhkan pada suatu media. Ketika dilihat ternyata dalam media itu telah ditumbuhi suatu jenis jamur. Setelah dia perhatikan, ternyata bakteri yang berada di sekitar jamur tersebut terhambat pertumbuhannya. Karena penasaran kemudian dia meneliti jamur tersebut. Ternya Jamur tersebut bernama Penisilicum dan dari penemuannya inilah antibiotik Penisilin berasal. Dan anak petani miskin itulah Alexander Fleming, Sang penemu Penisilin.




Demikian cerita di balik ditemukannya Penisilin. Semoga pembaca sekalian dapat terinspirasi dari cerita si anak petani penemu Penisilin ini. Cerita ini saya tulis karena sangat inspiratif, dimana dari sebuah perbuatan yang simpel, yaitu menolong orang tanpa pamrih, biasa melahirkan sesuatu yang sangat berpengaruh untuk dunia, khususnya pada bidang Farmasi dan Kedokteran. O iya, ada satu lagi yang ketinggalan, anak bangsawan kaya tadi bernama Winston Churchill seorang tokoh politik terkemuka di dunia.


Kamis, 26 Juli 2012

INDONESIA LADANG TANAMAN OBAT







Obat-obat herbal telah digunakan oleh nenek moyang kita selama lebih dari 2000 tahun. Bahkan pengobatan jenis ini sudah ada sejak zaman purba. Dahulu sebelum berkembangnya ilmu pengobatan modern/kedokteran modern, nenek moyang kita menggunakan dedaunan, umbi-umbian, biji-bijian, akar-akaran, dan kulit pohon untuk mengobati berbagai penyakit. Cara inilah yang kemudian berkembang menjadi cikal bakal ilmu kefarmasian. Dan sampai sekarang pun cara pengobatan ini masih dipakai dan dipercaya oleh masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit.
Di Indonesia sendiri, pengobatan ini atau yang lebih kita kenal sebagai pengobatan herbal, saat ini sangat menjamur. Hal ini dikarenakn oleh Indonesia kaya akan tanaman-tanaman obat yang mempunyai khasiat yang luar biasa. Didukung dengan keadaan iklim di Indonesia yang sangat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman-tanaman obat sehingga menjadikan Indonesia bak ladang tanaman obat. Mulai dari akar-akaran, daun-daunan, dan yang paling populer sampai saat ini adalah yang sering kta sebut empon-empon. Empon-empon adalah berbagai macam umbi-umbian yang dapat dijadiakan obat. Selain itu empon-empon ini juga banyak digunakan pada sebagian besar masakan Indonesia. Empon-empon yang paling familiar dengan kita misalnya jahe, kunyit, kencur, laos, dll.

Mari kita ambil satu contoh saja dari berbagai macam empon-empon tersebut. Misalnya kita ambil contoh jahe. Jahe adalah salah satu jenis empon-empon yang paling sering kita pakai, baik digunakan untuk bumbu masakan maupun dibuat minuman. Dibalik aroma dan rasa yang khas dari jahe terdapat banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil jika mengonsumsi jahe secara teratur. Selain dapat menghangatkan badan, jahe ternyata punya manfaat lainnya, antara lain dapat mencegah perut buncit, hal ini disebabkan karena jahe dapat memperlancar metabolisme dan pencernaan. Manfaat yang lain adalah jahe dapat membangun otot karena jahe mempunyai sifat inklamasi dan dapat meredakan nyeri otot. Selain itu jahe juga dapat mencegah timbulnya jerawat, menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah trombus(penggumpalan darah), dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Sekarang mari kita renungkan, khasiat-khasiat yang telah kita ketahui tersebut baru berasal dari satu macam empon-empon saja. Padahal di Indonesia ada ratusan jenis empon-empon yang dapat digunakan untuk pengobatan. Selain empon-empon masih ada banyak jenis lagi tanaman obat yang ada di Indonesia. Bayangkan jika semua itu bisa kita manfaatkan seluruhnya. Mungkin kita tidak perlu lagi mengimpor obat-obatan dari luar negeri yang sangat mahal harganya. Bahkan Indonesia bisa menjadi negara dengan penduduk paling sehat di dunia. Atau mungkin Indonesia bisa menjadi negara pengekspor tanaman obat terbesar di dunia. Sungguh kaya negara kita ini akan tanaman-tanaman obat. Dan sebagai generasi penerus bangsa yang sehat, sekaligus sebagai insan kefarmasian Indonesia, saya bangga dengan produk-produk herbal Indonesia. Dan yang palin penting MARI KITA SEHAT ALAMI DENGAN PRODUK INDONESIA.

Sabtu, 14 Juli 2012

MY TEACHER IS MY FRIEND

Waktu zaman saya SMA kelas XI 2 tahun yang lalu, kami mempunyai seorang bapak guru muda kira-kira umurnya baru 25an tahun. Beliau mengajar teknologi informasi dan komunikasi yang sering kita sebut sebagai pelajaran TIK waktu itu. Bisa ditebak apa yang terjadi ketika beliaau mengajar. Banyak teman perempuan saya yang bukannya mendengarkan pelajaran yang disampaikan, tetapi malah sibuk ngrumpi memperolok tampilan sang guru yang bisa dibilang “culun”. Dengan gaya rambut belah tengah dan tampilan yang bisa dibilang unik, membuat teman-teman saya sering kali meremehkan dan tidak menghormatinya sebagaimana selayaknya guru.
Ada lagi guru Bahasa Inggris saya, masih pada masa-masa SMA, seorang guru yang mendapat predikat dari teman-teman saya sebagai guru terkiller karena “kekejamannya” dalam memerikan tugas. Bagaimana teman-teman tidak protes kalau setiap kali selesai pelajaran selalu memberi tugas yang kalau ditumpuk bisa melebihi lantai dua kelas kami. Selain itu beliau juaga termasuk guru yang sangat perfeksionis. Segala hal harus dikerjakan dengan sesempurna mungkin. Pernah suatu kali kami mendapat tugas membuat Application Letter ( surat lamaran kerja-red) yang persis seperti aslinya lengkap dengan lampiran berupa pas foto, fotokopi ijazah, kartu kuning, SKCK, fotokopi KTP, TOEFL, sertifikat kursus bahasa Inggris dan komputer, serta daftar riwayat hidup. Dan yang leih kejamnya lagi, tulisan yang kami buat tidak boleh sedikitpun ada coretan dan harus benar seperti yang tertera pada EYD baik berupa penuliasan tanda baca, spasi, huruf besar dan huruf kecil, sampai dengan ukuran tulisan. Karenanya banyak sekali teman saya yang tidak suka kepada beliau. Sampai ada beberapa teman saya yang menjailinya dengan  menukar letak parkir motor guru saya dan diganti dengan motor yang serupa. Alhasil sang guru pun kebingungan karana kunci motornya tidak dapat masuk.
Demikian sikap sebagian murid zaman sekarang yang kadang tidak mau menghargai guru. Beranggapan bahwa guru adalah sama seperti mereka. Anggap saja teman sendiri. Padahal kalau dilihat pada zaman dulu, guru adalah sosok yang sangat disegani. Bahkan menatap wajahnya pun tidak ada yang berani. Bukan karena wajahnya yang menyeramkan, tetapi wibawa dan karisma yang dimiliki  seorang guru yang membuat murid-muridnya sangat hormat. Tetapi dewasa ini, seolah wibawa dan karisma seorang guru telah luntur seiring berjalannya waktu. Seperti pengalaman saya pribadi yang telah saya tulis di atas, banyak sekkali murid yang tidak menghargai gurunya. Bahkan sampai menyepelekannya. Hal tersebut dapat dikarenakan oleh kurang tegasnya guru atau bisa juga karena guru terlalu dekat dengan murid sehingga menganggap guru  seperti temannya.
Walaupun saat ini guru tidak boleh menghukum secara fisik dan dianjurkan untuk membaur dengan murid, tetapi bukan berarti bahwa wibawa dan kairisma menjadi seorang guru harus hilang. Seorang pendidik haruslah punya wibawa. Seorang pendidik harus tegas. Tegas bukan berarti             keras. Tegas bukan berarti harus memukul, tetapi tegas adalah berani bilang salah jika memang salah dan berani bilang benar apabila memang benar. Tegas berarti berani menepati seluruh peraturan yang ada. Tegas itu disegani bukan ditakuti.
Selain itu, sebagai murid yang baik, sebagai generasi muda penerus bangsa yang baik, kita harus menghormati jasa-jasa guru kita. Jika tidak karena jasa guru kita, kita tidak akan seperti sekarang. Kita tidak bisa membbaca, mmenulis, dan berhitung tanpa jasa guru. Kita buaknlah siapa-siapa tanpa jasa guru. Mulai dari sekarang, mari kita hargai guru—guru kita. Mereka yang telah membawa kita sampai menjadi seperti sekarang ini. Kita tidak mungkin bisa jadi dokter, arsitek, apoteker, pengusaha tanpa jasa guru-guuru kita. Kita tidak akan sesukses saat ini tanpa guru-guru kita. Jadi izinkan saya berseru
GENERSI MUDA YANG SUKSES, GENERASI MUDA PENERUS BANGSA YANG BAIK ADALAH GENERASI MUDA YANG MENGHARGAI JASA GURU-GURUNYA.

Senin, 09 Juli 2012

PENDIDIKAN PERUBAH NASIB BANGSA


Pendidikan adalah aspek yang menjadi latar belakang keberhasilan suatu bangsa. Kita bisa lihat bahwa pada umumnya bangsa yang maju adalah bangsa yang mementingkan pendidikan. Sebut saja salah satunya adalah Jepang. Pasca pengeboman kota Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945, Jepang hancur dan tidak punya satu pun sumber daya alam untuk dikembangkan karena hampir seluruh wilayah Jepang terkena efek radiasi dari bom atom yang menyebabkan sebagian sumber daya alamnya hancur dan sangat sulit untuk dipulihkan. Jepang menjadi negara yang tandus dan ttidak produktif. Namun pemerintah Jepang saat itu segera bertindak. Pemerintah mengirimkan generasi-generasi mudanya yang pandai untuk bersekolah ke negara-negara maju seperti Jerman, Belanda, perancis, dan Inggris. Mereka menuntut ilmu disana demi membawa perubahan untuk Jepang. Sampai ketika mereka lulus, mereka pulang ketanah airnya membawa berbagai keterampilan untuk membangun bangsanya kembali. Hingga akhirnya, perlahan Jepang bangkit dari kehancurannya dan saat ini bisa kita lihat hasil jerih payah para generasi muda Jepang. Saat ini Jepang adalah negara Industri yang sangat besar.
Itulah sedikit gambaran tentang negara yang hancur dan bangkit kembali menjadi negara yang lebih besar karena pola pikirnya yang sangat mementingkan pendidikan. Setelah kita lihat Jepang, mari kita kembali ke Indonesia. Bisa kita lihat Indonesia adalah negara yang sedikit tertiggal dari negara-negara di rumpun ASEAN. Kenapa kita tertinggal ? Karena kita masih berpikir bahwa pendidikan bukanlah aspek yang menjadi dasar dari keberhasilan suatu negara. Kita masih mementingkan aspek ekonomi dibandingkan pendidikan. Kita masih salah mengonsep pendidikan. Sebagian besar dari kita sebagai generasi muda penerus bangsa masih beranggapan bahwa pendidikan adalah sebuah kewajiban. Sehingga dengan statement tersebut banyak saudara-saudara kita yang bersekolah hanya karena ingin mendapat title dan dengan title tersebut mereka bisa mendapat pekerjaan dengan gaji yang besar. Pendidikan sama sekali bukan seperti itu. Pendidikan bukan untuk mendapat gaji besar, tetapi pendidikan adalah untuk mencari skill yang kemudian bisa digunakan untuk membangun bangsa dan bukan semata untuk kepentingan mencari keuntungan pribadi. Demikian kekeliruan pola pikir kita tentang pendidikan. Sebagian besar dari kita berpikir bahwa pendidikan hanya untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial mereka. Pemikiran seperti ini yang semakin membuat Indonesia tertinggal dari tetangga-tetangga yang bisa kita tahu adalah negara baru seperti Malaysia, Brunnei Darussalam, dan Singapura.
Masalah pola pikir ini nampaknya bukan satu-satunya masalah dalam perkembangan pendidikan di negara kita. Pemerintah pun seakan tidak memprioritaskan pendidikan sebagai prioritas yang teratas. Walaupun kita tahu pemerintah telah mancanangkan wajib belajar 9 tahun dan memprogramkan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ), tetapi ini semua belum cukup. Masih banyak saudara-saudara kita di pelosok negeri yang belum pernah mengenyam pendidikan sama sekali. Banyak fasilitas-fasilitas pendidikan yang tidak layak, bahkan banyak lahan sekolah yang dipersengketakan. Begitu miris potret pendidikan negeri ini.
Sebagai generasi penerus mari kita ubah pola pikir kita tentang pendidikan. Pendidikan bukan hanya soal materi untuk masa depan kita tetapi pendidikan adalah tonggak kokohnya negara kita. Pendidikan adalah modal kesuksesan dan kemajuan negara kita. Pendidikan bukanlah sebuah kewajiban yang harus kita laksanakan dengan tterpaksa dan berat hati. Pendidikan adalah sebuah kebutuhan. Kebutuhan untuk masa depan kita, untuk masa depan negara kita, dan untuk kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bukanlah ajang untuk pamer kepandaian, bukan ajang mencari title, bukan ajang untuk mendapat gaji besar, bukan ajang bisnis. Tetapi pendidikan adalah suatu sarana pengabdian kita kepada bangsa, sarana untuk membangun bangsa. Kita adalah generasi penerus, kita yang akan menentukan nasib negeri ini kelak, kita yang akan membangkitkan macan Asia yang telah lama tertidur.
WE ARE THE CHANGER. WE CAN MAKE INDONESIA TO BE BETTER MORE AND MORE. BUKAN BESOK ATAU LUSA, TETAPI MULAI DARI SEKARANG.

Minggu, 08 Juli 2012

Sebuah Permulaan

Lewat blog ini saya akan menuliskan beberapa artikel dan wacana yang saya harapkan dapat bermanfaat untuk pembaca sekalian. Blog ini nantinya akan berisi berbagai macam wacana dan beberapa curahan pikiran saya. Semoga Bermanfaat.