Pendidikan
adalah aspek yang menjadi latar belakang keberhasilan suatu bangsa. Kita bisa
lihat bahwa pada umumnya bangsa yang maju adalah bangsa yang mementingkan
pendidikan. Sebut saja salah satunya adalah Jepang. Pasca pengeboman kota
Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945, Jepang hancur dan tidak punya satu pun
sumber daya alam untuk dikembangkan karena hampir seluruh wilayah Jepang
terkena efek radiasi dari bom atom yang menyebabkan sebagian sumber daya
alamnya hancur dan sangat sulit untuk dipulihkan. Jepang menjadi negara yang
tandus dan ttidak produktif. Namun pemerintah Jepang saat itu segera bertindak.
Pemerintah mengirimkan generasi-generasi mudanya yang pandai untuk bersekolah
ke negara-negara maju seperti Jerman, Belanda, perancis, dan Inggris. Mereka
menuntut ilmu disana demi membawa perubahan untuk Jepang. Sampai ketika mereka
lulus, mereka pulang ketanah airnya membawa berbagai keterampilan untuk
membangun bangsanya kembali. Hingga akhirnya, perlahan Jepang bangkit dari
kehancurannya dan saat ini bisa kita lihat hasil jerih payah para generasi muda
Jepang. Saat ini Jepang adalah negara Industri yang sangat besar.
Itulah
sedikit gambaran tentang negara yang hancur dan bangkit kembali menjadi negara
yang lebih besar karena pola pikirnya yang sangat mementingkan pendidikan.
Setelah kita lihat Jepang, mari kita kembali ke Indonesia. Bisa kita lihat
Indonesia adalah negara yang sedikit tertiggal dari negara-negara di rumpun
ASEAN. Kenapa kita tertinggal ? Karena kita masih berpikir bahwa pendidikan bukanlah
aspek yang menjadi dasar dari keberhasilan suatu negara. Kita masih
mementingkan aspek ekonomi dibandingkan pendidikan. Kita masih salah mengonsep
pendidikan. Sebagian besar dari kita sebagai generasi muda penerus bangsa masih
beranggapan bahwa pendidikan adalah sebuah kewajiban. Sehingga dengan statement
tersebut banyak saudara-saudara kita yang bersekolah hanya karena ingin
mendapat title dan dengan title tersebut mereka bisa mendapat pekerjaan dengan
gaji yang besar. Pendidikan sama sekali bukan seperti itu. Pendidikan bukan
untuk mendapat gaji besar, tetapi pendidikan adalah untuk mencari skill yang
kemudian bisa digunakan untuk membangun bangsa dan bukan semata untuk
kepentingan mencari keuntungan pribadi. Demikian kekeliruan pola pikir kita
tentang pendidikan. Sebagian besar dari kita berpikir bahwa pendidikan hanya
untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial mereka. Pemikiran seperti ini yang
semakin membuat Indonesia tertinggal dari tetangga-tetangga yang bisa kita tahu
adalah negara baru seperti Malaysia, Brunnei Darussalam, dan Singapura.
Masalah
pola pikir ini nampaknya bukan satu-satunya masalah dalam perkembangan
pendidikan di negara kita. Pemerintah pun seakan tidak memprioritaskan
pendidikan sebagai prioritas yang teratas. Walaupun kita tahu pemerintah telah
mancanangkan wajib belajar 9 tahun dan memprogramkan dana Bantuan Operasional
Sekolah ( BOS ), tetapi ini semua belum cukup. Masih banyak saudara-saudara
kita di pelosok negeri yang belum pernah mengenyam pendidikan sama sekali.
Banyak fasilitas-fasilitas pendidikan yang tidak layak, bahkan banyak lahan
sekolah yang dipersengketakan. Begitu miris potret pendidikan negeri ini.
Sebagai
generasi penerus mari kita ubah pola pikir kita tentang pendidikan. Pendidikan bukan
hanya soal materi untuk masa depan kita tetapi pendidikan adalah tonggak
kokohnya negara kita. Pendidikan adalah modal kesuksesan dan kemajuan negara
kita. Pendidikan bukanlah sebuah kewajiban yang harus kita laksanakan dengan
tterpaksa dan berat hati. Pendidikan adalah sebuah kebutuhan. Kebutuhan untuk
masa depan kita, untuk masa depan negara kita, dan untuk kehidupan yang lebih
baik. Pendidikan bukanlah ajang untuk pamer kepandaian, bukan ajang mencari
title, bukan ajang untuk mendapat gaji besar, bukan ajang bisnis. Tetapi pendidikan
adalah suatu sarana pengabdian kita kepada bangsa, sarana untuk membangun
bangsa. Kita adalah generasi penerus, kita yang akan menentukan nasib negeri
ini kelak, kita yang akan membangkitkan macan Asia yang telah lama tertidur.
WE
ARE THE CHANGER. WE CAN MAKE INDONESIA TO BE BETTER MORE AND MORE. BUKAN BESOK
ATAU LUSA, TETAPI MULAI DARI SEKARANG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar