Kamis, 26 Juli 2012
INDONESIA LADANG TANAMAN OBAT
Obat-obat herbal telah digunakan oleh nenek moyang kita selama lebih dari 2000 tahun. Bahkan pengobatan jenis ini sudah ada sejak zaman purba. Dahulu sebelum berkembangnya ilmu pengobatan modern/kedokteran modern, nenek moyang kita menggunakan dedaunan, umbi-umbian, biji-bijian, akar-akaran, dan kulit pohon untuk mengobati berbagai penyakit. Cara inilah yang kemudian berkembang menjadi cikal bakal ilmu kefarmasian. Dan sampai sekarang pun cara pengobatan ini masih dipakai dan dipercaya oleh masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit.
Di Indonesia sendiri, pengobatan ini atau yang lebih kita kenal sebagai pengobatan herbal, saat ini sangat menjamur. Hal ini dikarenakn oleh Indonesia kaya akan tanaman-tanaman obat yang mempunyai khasiat yang luar biasa. Didukung dengan keadaan iklim di Indonesia yang sangat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman-tanaman obat sehingga menjadikan Indonesia bak ladang tanaman obat. Mulai dari akar-akaran, daun-daunan, dan yang paling populer sampai saat ini adalah yang sering kta sebut empon-empon. Empon-empon adalah berbagai macam umbi-umbian yang dapat dijadiakan obat. Selain itu empon-empon ini juga banyak digunakan pada sebagian besar masakan Indonesia. Empon-empon yang paling familiar dengan kita misalnya jahe, kunyit, kencur, laos, dll.
Mari kita ambil satu contoh saja dari berbagai macam empon-empon tersebut. Misalnya kita ambil contoh jahe. Jahe adalah salah satu jenis empon-empon yang paling sering kita pakai, baik digunakan untuk bumbu masakan maupun dibuat minuman. Dibalik aroma dan rasa yang khas dari jahe terdapat banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil jika mengonsumsi jahe secara teratur. Selain dapat menghangatkan badan, jahe ternyata punya manfaat lainnya, antara lain dapat mencegah perut buncit, hal ini disebabkan karena jahe dapat memperlancar metabolisme dan pencernaan. Manfaat yang lain adalah jahe dapat membangun otot karena jahe mempunyai sifat inklamasi dan dapat meredakan nyeri otot. Selain itu jahe juga dapat mencegah timbulnya jerawat, menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah trombus(penggumpalan darah), dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Sekarang mari kita renungkan, khasiat-khasiat yang telah kita ketahui tersebut baru berasal dari satu macam empon-empon saja. Padahal di Indonesia ada ratusan jenis empon-empon yang dapat digunakan untuk pengobatan. Selain empon-empon masih ada banyak jenis lagi tanaman obat yang ada di Indonesia. Bayangkan jika semua itu bisa kita manfaatkan seluruhnya. Mungkin kita tidak perlu lagi mengimpor obat-obatan dari luar negeri yang sangat mahal harganya. Bahkan Indonesia bisa menjadi negara dengan penduduk paling sehat di dunia. Atau mungkin Indonesia bisa menjadi negara pengekspor tanaman obat terbesar di dunia. Sungguh kaya negara kita ini akan tanaman-tanaman obat. Dan sebagai generasi penerus bangsa yang sehat, sekaligus sebagai insan kefarmasian Indonesia, saya bangga dengan produk-produk herbal Indonesia. Dan yang palin penting MARI KITA SEHAT ALAMI DENGAN PRODUK INDONESIA.
Sabtu, 14 Juli 2012
MY TEACHER IS MY FRIEND
Waktu
zaman saya SMA kelas XI 2 tahun yang lalu, kami mempunyai seorang bapak guru
muda kira-kira umurnya baru 25an tahun. Beliau mengajar teknologi informasi dan
komunikasi yang sering kita sebut sebagai pelajaran TIK waktu itu. Bisa ditebak
apa yang terjadi ketika beliaau mengajar. Banyak teman perempuan saya yang
bukannya mendengarkan pelajaran yang disampaikan, tetapi malah sibuk ngrumpi
memperolok tampilan sang guru yang bisa dibilang “culun”. Dengan gaya rambut
belah tengah dan tampilan yang bisa dibilang unik, membuat teman-teman saya
sering kali meremehkan dan tidak menghormatinya sebagaimana selayaknya guru.
Ada
lagi guru Bahasa Inggris saya, masih pada masa-masa SMA, seorang guru yang
mendapat predikat dari teman-teman saya sebagai guru terkiller karena
“kekejamannya” dalam memerikan tugas. Bagaimana teman-teman tidak protes kalau
setiap kali selesai pelajaran selalu memberi tugas yang kalau ditumpuk bisa
melebihi lantai dua kelas kami. Selain itu beliau juaga termasuk guru yang
sangat perfeksionis. Segala hal harus dikerjakan dengan sesempurna mungkin.
Pernah suatu kali kami mendapat tugas membuat Application Letter ( surat
lamaran kerja-red) yang persis seperti aslinya lengkap dengan lampiran berupa
pas foto, fotokopi ijazah, kartu kuning, SKCK, fotokopi KTP, TOEFL, sertifikat
kursus bahasa Inggris dan komputer, serta daftar riwayat hidup. Dan yang leih
kejamnya lagi, tulisan yang kami buat tidak boleh sedikitpun ada coretan dan
harus benar seperti yang tertera pada EYD baik berupa penuliasan tanda baca,
spasi, huruf besar dan huruf kecil, sampai dengan ukuran tulisan. Karenanya
banyak sekali teman saya yang tidak suka kepada beliau. Sampai ada beberapa
teman saya yang menjailinya dengan
menukar letak parkir motor guru saya dan diganti dengan motor yang
serupa. Alhasil sang guru pun kebingungan karana kunci motornya tidak dapat
masuk.
Demikian
sikap sebagian murid zaman sekarang yang kadang tidak mau menghargai guru.
Beranggapan bahwa guru adalah sama seperti mereka. Anggap saja teman sendiri.
Padahal kalau dilihat pada zaman dulu, guru adalah sosok yang sangat disegani.
Bahkan menatap wajahnya pun tidak ada yang berani. Bukan karena wajahnya yang
menyeramkan, tetapi wibawa dan karisma yang dimiliki seorang guru yang membuat murid-muridnya
sangat hormat. Tetapi dewasa ini, seolah wibawa dan karisma seorang guru telah
luntur seiring berjalannya waktu. Seperti pengalaman saya pribadi yang telah
saya tulis di atas, banyak sekkali murid yang tidak menghargai gurunya. Bahkan
sampai menyepelekannya. Hal tersebut dapat dikarenakan oleh kurang tegasnya
guru atau bisa juga karena guru terlalu dekat dengan murid sehingga menganggap
guru seperti temannya.
Walaupun
saat ini guru tidak boleh menghukum secara fisik dan dianjurkan untuk membaur
dengan murid, tetapi bukan berarti bahwa wibawa dan kairisma menjadi seorang
guru harus hilang. Seorang pendidik haruslah punya wibawa. Seorang pendidik
harus tegas. Tegas bukan berarti keras.
Tegas bukan berarti harus memukul, tetapi tegas adalah berani bilang salah jika
memang salah dan berani bilang benar apabila memang benar. Tegas berarti berani
menepati seluruh peraturan yang ada. Tegas itu disegani bukan ditakuti.
Selain
itu, sebagai murid yang baik, sebagai generasi muda penerus bangsa yang baik,
kita harus menghormati jasa-jasa guru kita. Jika tidak karena jasa guru kita,
kita tidak akan seperti sekarang. Kita tidak bisa membbaca, mmenulis, dan
berhitung tanpa jasa guru. Kita buaknlah siapa-siapa tanpa jasa guru. Mulai
dari sekarang, mari kita hargai guru—guru kita. Mereka yang telah membawa kita
sampai menjadi seperti sekarang ini. Kita tidak mungkin bisa jadi dokter,
arsitek, apoteker, pengusaha tanpa jasa guru-guuru kita. Kita tidak akan
sesukses saat ini tanpa guru-guru kita. Jadi izinkan saya berseru
GENERSI
MUDA YANG SUKSES, GENERASI MUDA PENERUS BANGSA YANG BAIK ADALAH GENERASI MUDA
YANG MENGHARGAI JASA GURU-GURUNYA.
Senin, 09 Juli 2012
PENDIDIKAN PERUBAH NASIB BANGSA
Pendidikan
adalah aspek yang menjadi latar belakang keberhasilan suatu bangsa. Kita bisa
lihat bahwa pada umumnya bangsa yang maju adalah bangsa yang mementingkan
pendidikan. Sebut saja salah satunya adalah Jepang. Pasca pengeboman kota
Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945, Jepang hancur dan tidak punya satu pun
sumber daya alam untuk dikembangkan karena hampir seluruh wilayah Jepang
terkena efek radiasi dari bom atom yang menyebabkan sebagian sumber daya
alamnya hancur dan sangat sulit untuk dipulihkan. Jepang menjadi negara yang
tandus dan ttidak produktif. Namun pemerintah Jepang saat itu segera bertindak.
Pemerintah mengirimkan generasi-generasi mudanya yang pandai untuk bersekolah
ke negara-negara maju seperti Jerman, Belanda, perancis, dan Inggris. Mereka
menuntut ilmu disana demi membawa perubahan untuk Jepang. Sampai ketika mereka
lulus, mereka pulang ketanah airnya membawa berbagai keterampilan untuk
membangun bangsanya kembali. Hingga akhirnya, perlahan Jepang bangkit dari
kehancurannya dan saat ini bisa kita lihat hasil jerih payah para generasi muda
Jepang. Saat ini Jepang adalah negara Industri yang sangat besar.
Itulah
sedikit gambaran tentang negara yang hancur dan bangkit kembali menjadi negara
yang lebih besar karena pola pikirnya yang sangat mementingkan pendidikan.
Setelah kita lihat Jepang, mari kita kembali ke Indonesia. Bisa kita lihat
Indonesia adalah negara yang sedikit tertiggal dari negara-negara di rumpun
ASEAN. Kenapa kita tertinggal ? Karena kita masih berpikir bahwa pendidikan bukanlah
aspek yang menjadi dasar dari keberhasilan suatu negara. Kita masih
mementingkan aspek ekonomi dibandingkan pendidikan. Kita masih salah mengonsep
pendidikan. Sebagian besar dari kita sebagai generasi muda penerus bangsa masih
beranggapan bahwa pendidikan adalah sebuah kewajiban. Sehingga dengan statement
tersebut banyak saudara-saudara kita yang bersekolah hanya karena ingin
mendapat title dan dengan title tersebut mereka bisa mendapat pekerjaan dengan
gaji yang besar. Pendidikan sama sekali bukan seperti itu. Pendidikan bukan
untuk mendapat gaji besar, tetapi pendidikan adalah untuk mencari skill yang
kemudian bisa digunakan untuk membangun bangsa dan bukan semata untuk
kepentingan mencari keuntungan pribadi. Demikian kekeliruan pola pikir kita
tentang pendidikan. Sebagian besar dari kita berpikir bahwa pendidikan hanya
untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial mereka. Pemikiran seperti ini yang
semakin membuat Indonesia tertinggal dari tetangga-tetangga yang bisa kita tahu
adalah negara baru seperti Malaysia, Brunnei Darussalam, dan Singapura.
Masalah
pola pikir ini nampaknya bukan satu-satunya masalah dalam perkembangan
pendidikan di negara kita. Pemerintah pun seakan tidak memprioritaskan
pendidikan sebagai prioritas yang teratas. Walaupun kita tahu pemerintah telah
mancanangkan wajib belajar 9 tahun dan memprogramkan dana Bantuan Operasional
Sekolah ( BOS ), tetapi ini semua belum cukup. Masih banyak saudara-saudara
kita di pelosok negeri yang belum pernah mengenyam pendidikan sama sekali.
Banyak fasilitas-fasilitas pendidikan yang tidak layak, bahkan banyak lahan
sekolah yang dipersengketakan. Begitu miris potret pendidikan negeri ini.
Sebagai
generasi penerus mari kita ubah pola pikir kita tentang pendidikan. Pendidikan bukan
hanya soal materi untuk masa depan kita tetapi pendidikan adalah tonggak
kokohnya negara kita. Pendidikan adalah modal kesuksesan dan kemajuan negara
kita. Pendidikan bukanlah sebuah kewajiban yang harus kita laksanakan dengan
tterpaksa dan berat hati. Pendidikan adalah sebuah kebutuhan. Kebutuhan untuk
masa depan kita, untuk masa depan negara kita, dan untuk kehidupan yang lebih
baik. Pendidikan bukanlah ajang untuk pamer kepandaian, bukan ajang mencari
title, bukan ajang untuk mendapat gaji besar, bukan ajang bisnis. Tetapi pendidikan
adalah suatu sarana pengabdian kita kepada bangsa, sarana untuk membangun
bangsa. Kita adalah generasi penerus, kita yang akan menentukan nasib negeri
ini kelak, kita yang akan membangkitkan macan Asia yang telah lama tertidur.
WE
ARE THE CHANGER. WE CAN MAKE INDONESIA TO BE BETTER MORE AND MORE. BUKAN BESOK
ATAU LUSA, TETAPI MULAI DARI SEKARANG.
Minggu, 08 Juli 2012
Sebuah Permulaan
Lewat blog ini saya akan menuliskan beberapa artikel dan wacana yang saya harapkan dapat bermanfaat untuk pembaca sekalian. Blog ini nantinya akan berisi berbagai macam wacana dan beberapa curahan pikiran saya. Semoga Bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)